BAB I
LIMBAH
Standar Kompetensi : Memahami polusi dan dampaknya pada manusia dan lingkungannya
Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi limbah
Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari materi ini,
1. Siswa dapat mendefinisikan pengertian limbah
2. Siswa dapat menyebutkan karakteristik limbah dan faktor yang mempengaruhi kualitas limbah
3. Siswa dapat menjelaskan macam-macam limbah
4. Siswa dapat menjelaskan sumber-sumber penghasil sampah
5. Siswa dapat menjelaskan macam-macam contoh limbah padat, cair dan gas beserta sumbernya
6. Siswa dapat menjelaskan sifat-sifat fisik, kimia dan biologi suatu limbah
7. Siswa dapat menjelaskan limbah berbahaya dan beracun serta limbah industri beserta sumbernya.
Pahami !
A. Pengertian Limbah
Lingkungan di sekitar kita terdiri dari lingkungan biotik dan abiotik, dimana kita sebagai manusia selalu berinteraksi dengan lingkungan yang merupakan daya dukung dalam kelangsungan hidup manusia. Daya dukung tersebut meliputi udara, air, makanan, sandang, papan yang kesemuanya itu diperoleh dari lingkungan hidup disekitar kita.
Suatu lingkungan hidup dikatakan baik apabila komponen-komponen lingkungan tersebut dalam keadaan seimbang. Dalam memenuhi kebutuhannya maka manusia harus mengambil dan menggunakan sesuatu dari lingkungan sekitarnya dan kemudian melepas sisa-sisa aktivitas kelingkungan juga. Sisa kegiatan manusia tersebut menjadi salah satu penyebeb pencemaran lingkungan ( environmental pollution ) yang dapat mempengaruhi kualitas lingkungan. Jadi pencemaran lingkungan terjadi karena adanya sisa suatu usaha atau kegiatan manusia atau limbah yang dibuang kedalam lingkungan hingga daya dukung terlampaui.
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses atau suatu aktivitas yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan. Hasil buangan tersebut biasanya berasal dari kegiatan manusia.
Limbah padat juga diistilahkan dengan sampah. “Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis” ( Istilah lingkungan untuk manajemen, Ecolink, 1996 . Atau “Sampah adalah sesuatu yang tidak berguna lagi, dibuang oleh pemiliknya atau pemakai semula”. ( Tandjung, Dr.M.Sc., 1982 ).
Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah sangat merugikan bagi kita semua, sehingga perlu penanganan limbah yang serius. Tingkat bahaya keracunan yang ditimbulkan oleh limbah tergantung pada karakteristik limbah.
Karakteristik limbah antara lain :1. Berukuran mikro
2. Dinamis
3. Berdampak luas ( penyebarannya )
4. Berdampak jangka panjang ( antar generasi )
Faktor yang mempengaruhi kualitas limbah adalah :
1. Volume limbah
2. Kandungan bahan pencemar
3. Frekuensi pembuangan limbah
B. Macam-macam Limbah
Berdasarkan wujudnya limbah dibedakan menjadi :
1. Limbah padat ( limbah yang berwujud padat ). Contoh : kaleng, plastik, kertas, daun dll
2. Limbah cair ( limbah yang berwujud cair ). Contoh : cairan sisa pengolahan produk dari industri dll
3. Limbah gas ( limbah yang berwujud gas ). Contoh : gas dinitrogen monoksida dll
Limbah, termasuk limbah padat atau sampah berdasarkan asalnya dapat digolongkan menjadi ;
1. Limbah/sampah organik adalah limbah yang berasal dari sisa makhluk hidup, seperti sisa tumbuhan dan hewan. Limbah / sampah ini mudah diuraikan dalam prose salami. Contoh : sampah dari dapur, sayuran, kulit buah, sisa potongan hewan dll
2. Limbah / sampah anorganik adalah limbah yang berasal dari makhluk tak hidup atau bahan-bahan sintetis, atau dari sumber daya alam yang tak terbaharui.
Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam, sedang sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang sangat lama. Contoh : mineral, minyak bumi, plastik, alumunium, kaleng dll.
Sampah juga dapat dibedakan berdasarkan sifatnya, antara lain :
1. Sampah logam dan nonlogama. Sampah logam. Contoh : besi, perak, alumunium, dll
b. Sampah nonlogam. Contoh :kayu, kertas dll
2. Sampah tidak berbahaya dan sampah berbahaya
a. Sampah tidak berbahaya. Contoh : sisa makanan, daun dll
b. Sampah berbahaya. Contoh : sisa obat-obatan
3. Sampah yang mudah terbakar dan yang sulit terbakar
a. Sampah yang mudah terbakar. Contoh : kayu, kertas, daun, plastik dll
b. Sampah yang tidak mudah terbakar. Contoh :kaleng, kaca, besi dll
4. Sampah yang mudah membusuk dan sulit membusuk
a. Sampah yang mudah membusuk. Contoh : sisa sayuran, sisa daging dll
b. Sampah yang sulit membusuk. Contoh : karet, plastik, kaca, kaleng dll
Selain kategori diatas juga dikenal sampah khusus yaitu sampah yang memerlukan penanganan khusus untuk menghindari bahaya yang akan ditimbulkannya.
Sampah khusus ini antara lain meliputi :
1. Sampah dari rumah sakit
Sampah rumah sakit merupakan sampah biomedis
Contoh : pisau bedah yang dibuang, botol infus, obat-obatan
Semua sampah ini mungkin terkontaminasi oleh bakteri, virus dan sebagian beracun sehingga sangat berbahaya bagi manusia dan makhluk lainnya
2. Baterai kering dan akumulator bekasBaterai biasanya berasal dari sampah rumah tangga yang mengandung logam berat seperti raksa dan kadmium. Logam berat sangat berbahaya bagi kesehatan. Akumulator dengan asam sulfat atau senyawa timbal berpotensi menimbulkan bahaya bagi manusia.
3. Bola lampu bekas
4. Pelarut dan cat
5. Zat-zat kimia pembasmi hama dan penyakit tanaman seperti insektisida, pestisida
6. Sampah dari kegiatan pertambangan dan eksplorasi minyak
7. Zat-zat yang mudah meledak dalam suhu tinggi
Dalam ilmu kesehatan lingkungan, macam limbah dibedakan menjadi :
1. Garbage adalah sisa pengelolaan atau sisa makanan yang mudah membusuk
Contoh : limbah rumah tangga, restoran dll
2. Rubbish adalah bahan yang tidak mudah membusuk
Rubbish dibedakan menjadi :
a. Limbah yang mudah terbakar
b. Limbah yang tidak mudah terbakar
3. Ashes adalah segala jenis abu
Contoh : hasil pembakaran kayu, batu bara dirumah-rumah maupun industri
4. Industrial waste adalah benda-benda padat sisa yang merupakan sampah hasil Industri.
Contoh : potongan – potongan sisa kaleng yang tidak dapat digunakan
5. Dead animal adalah segala jenis bangkai terutama yang besar. Contoh :bangkai kuda, sapi, kucing dan tikus
6. Street sweeping adalah segala jenis sampah atau kotoran yang berserakan di jalan, karena dibuang oleh pengendara mobil maupun masyarakat yang tidak bertanggung jawab.
C. Sumber Sampah
Dalam kehidupan sehari-hari, ada beberapa sumber penghasil sampah / limbah, antara lain :
1. Sampah dari Pemukiman Penduduk
Umumnya sampah rumah tangga berupa sisa pengelolaan makanan, perlengkapan rumah tangga bekas,
kertas, kardus, sampah halaman dll
2. Sampah dari Pertanian dan Perkebunan
Sampah dari kegiatan pertanian tergolong bahan organik, seperti jerami dan sejenisnya. Untuk sampah
yang berupa pestisida dan pupuk buatan merupakan sampah khusus yang perlu perlakuan secara khusus
pula supaya tidak mencemari lingkungan
3. Sampah dari Perdagangan dan Tempat UmumDaerah perdagangan seperti : toko, pasar, warung, swalayan yang juga merupakan tempat umum, menghasilkan jenis sampah yang berupa sisa-sisa makanan ( garbage ), sampah kering, sisa-sisa bahan bangunan
4. Sampah dari Sarana Layanan masyarakat.
Sampah sarana layanan masyarakat antara lain tempat hiburan, jalan umum, tempat layanan kesehatan, gedung pertemuan dan sarana penemuan yang lain.
5. Sampah dari Industri.
Sampah ini berasal dari seluruh rangkaian proses produksi (bahan-bahan kimia serpihan / potongan bahan ), perlakuan dan pengemasan produk (kertas, kayu, plastik ). Sampah industri yang berupa bahan kimia dan beracun memerlukan perlakuan khusus sebelum dibuang
Sumber sampah diatas tersebut adalah hasil samping dari aktivitas manusia, kecuali itu terdapat sumber sampah / limbah dari proses-proses alam, antara lain akibat aktivitas gunung berapi, banjir, tanah longsor dan aktivitas alam lainnya.
Faktor pendorong aktivitas manusia yang menghasilkan limbah antara lain :
1. Industrialisasi (limbah pabrik, pertambangan, transportasi )
2. Modernisasi (peningkatan jenis sampah).
3. Migrasi /Urbanisasi (perluasan lokasi sampah)
a. pembukaan hutan untuk pemikiman dan sarana transportasi
b. penimbunan sampah.
4. Pertambahan penduduk yang pesat (meningkatnya kebutuhan tempat tinggal). Peningkatan jumlah sampah, belum tentu berpengaruh pada jenis sampah.
D. Limbah Padat
Limbah padat terdiri dari bahan-bahan (polutan), baik yang besifat anorganik, organik maupun bahan yang berbahaya. Polutan ini menurut sifatnya dapat terbentuk bahan yang dapat dihancurkan oleh organisme hidup (degradable compound) dan bahan yang tidak dapat dihancurkan ( non-degradable compound). Bahan-bahan yang tidak dapat dihancurkan oleh organisme biasanya mengalami akumulasi dalam komponen-komponen lingkungan dan akan menimbulkan gangguan kesehatan. Beberapa limbah padat yang akan dibahas antara lain : logam, plastik, kaca, kayu, kertas.
1. Logam Berat
Penggunaan logam berat dala keperluan sehari-harin secara langsung maupun tidak langsung telah mencemari lingkungan. Logam-logam tersebut diketahui dapat mengumpul didalam tubuh suatu organisme, dan tetap berada dalam tubuh dalam jangka waktu lama sebagai racun yang terakumulasi.
“ Minamata disease “ merupakan istilah yaitu hilangnya kemampuan untuk bergerak karena kerusakan syaraf, yang ditemukan pada nelayan-nelayan ikan di Teluk Minamata dan Sungai Jintsu. Hal ini disebabkan karena lingkungan yang tercemar dengan logam raksa (Hg) yang mengakibatkan keracunan. Logam berat tersebut tidak dapat dihancurkan oleh mikroorganisme dan terakumulasi pada dasar sedimen sungai dan danau.
Terdapat lima sumber logam berat di perairan tawar, yaitu :
a. Geological Weathering, sumber ini merupakan background level.
b. Industri logam.
c. Pemakaian bahan logam.
d. Logam berat yang berasal dari buangan kotoran hewan dan manusia.
e. Pencucian bahan logam dari sampah.
Logam berat tersebut antara lain : Timah Hitam (Pb), Raksa (Hg), Kadmium (Cd), Kromium (Cr ).
a. Timbal ( Pb )
Penggunaan timbal antara lain dalam produksi baterai penyimpan untuk mobil, pelapis kabel, pipa, bahan kimia, pewarna dan lain-lainnya. Keracunan timah hitam (plumbum) dapat menyebabkan sakit pada sendi, kepala, anemia,dan terjadi paralysis pada urat syaraf. Terjadi demikian karena disaat Pb terhirup dalam wujud debu maupun asap maka akan terserap oleh aliran darah dan terakumulasi di sumsum tulang.
b. Raksa ( Hg ) (Merkuri)
Logam Raksa (Hg) pada suhu kamar berwujud cair. Dapat digunakan dalam produksi gas khlor dan soda kaustik, thermometer, tambal gigi dan baterai. Raksa ini apabila bergabung dengan khlor, belerang dan oksigen akan membentuk garam, yang sering digunakan dalam krim pemutih dan krim antiseptic. Sumber polutan raksa dapat berasal dari industri, buangan limbah dan aktivitas vulkanik. Makhluk hidup yang terkontaminasi raksa dengan kadar tinggi akan berakibat paralisa yaitu kehilangan kemampuan bergerak karena kerusakan syaraf.
c. Kadmium ( Cd )
Kadmium (Cd) banyak digunakan untuk lapisan logam, campuran logam, zat warna, baterai dan sebagainya. Manusia dapat terkontaminasi oleh kadmium melalui pencernaan makanan dan pernapasan. Nilai ambang batas cadmium baik berbentuk logam ataupun oksida ialah 0,05 mg/m3. Kadmium merupakan salah satu jenis logam berat yang berbahaya karena berisiko tinggi terhadap pembuluh darah. Pengaruhnya pada manusia pada jangka waktu panjang dapat terakumulasi pada tubuh khususnya hati dan ginjal. Keracunan akut oleh cadmium menimbulkan gejala sesak napas, sakit kepala dan menggigil, serta melalui pernapasan dapat menyebabkan pleuneria.
d. Kromium (Cr )
Digunakan untuk campuran besi dalam pembuatan baja yang tahan karat dan berkekuatan tinggi. Senyawa krom dapat menimbulkan pengisapan kabut asam, jika terkena kulit menyebabkan iritasi (bisul bernanah) dan iritasi saluran pernapasan di dalamnya serta kanker paru.
2. Plastik
Plastik merupakan bahan polimer sintetis yang murah, kuat, mudah diperoleh dan tahan lama. Dalam kehidupan sehari-hari plastik digunakan dalam bentuk botol dan lembaran pembungkus atau kemasan bahan arsitektur, komponen kendaraan, elektronik dan furniture. Plastik dapat didaur ulang atau digunakan ulang. Plastik daur ulang ada yang dipakai untuk membuat kursi taman atau botol-botol baru. Kantong plastik belanja yang digunakan ulang, akan menekan jumlah sampah dan limbah dari plastik.
3. Kaca
Secara kimia kaca tidak berbahaya bagi manusia dan merupakan limbah yang tidak membusuk. Kaca dibuat dari pasir Kuarsa dan batu Gamping, banyak digunakan dalam bentuk botol, komponen kendaraan, elektronik dan sanitasi. Kaca juga bisa dibuat dari botol dan stoples daur ulang, mudah didaur ulang atau digunakan ulang.
4. Kertas
Kertas digunakan dalam bentuk karton dan lembaran-lembaran kertas untuk stasionery ( media tulis menulis / cetak ) atau pembungkus. Kertas mudah didaur ulang atau digunakan ulang, dibuat dari pulp ( bubur kertas ) serat alami, juga dapat dibuat dari kertas daur ulang.
E. Limbah Cair
Air merupakan sumber yang penting bagi kehidupan manusia. Namun banyak dijumpai perairan alami seperti sungai dan danau dijadikan tempat pembuangan sampah. Air menjadi kotor oleh limbah, tinja, logam berat, pestisida dan sebagainya.
Menurut Peraturan Pemerintah RI Nomor 82 Tahun 2001, air limbah adalah sisa dari suatu usaha dan atau kegiatan yang berwujud cair. Berdasarkan sumber-sumbernya limbah cair dapat berasal dari limbah infiltrasi, limbah industri, limbah domestik (rumah tangga). Limbah infiltrasi adalah limbah yang meresap kedalam tanah dan mengandung bahan-bahan pencemar. Pada areal perkebunan limbah hujan mencuci daun-daunan yang terkena pestisida masuk kedalam tanah yang disebut juga sebagai limbah infiltrasi. Limbah industri juga sering terinfiltrasi kedalam tanah bila air limbah tersebut menggunakan kolam yang terbuat dari tanah.
Limbah cair berasal dari rumah tangga (domestik) maupun Industri.
Air limbah domestik terdiri atas :
a. Tinja ( faeces ),yang mengandung mikroba pathogen
b. Air seni (urine), pada umumnya mengandung nitrogen dan Posfor campuran air seni dan tinja disebut Excreta.
c. Grey water atau air bekas cucian dapur, mesin cuci dan kamar mandi
Air cucian dari setiap rumah tangga berkumpul dan menyatu pada parit-parit kota mengalir menuju parit yang lebih besar kemudian ke sungai bercampur dengan segala macam limbah mulai dari detergen, busa sampho, kaporit dan karbol serta cucian bekas kotoran lainnya. Kaporit dan larutan karbol serta detergen merupakan racun bagi bakteri pembusuk dalam air sungai. Apabila konsentrasinya semakin tinggi maka bahan-bahan organik sukar membusuk sehingga menambah endapan dalam dasar parit dan parit akhirnya cepat tersumbat.
Air limbah industri dapat mengandung berbagai jenis bahan organik maupun anorganik, yaitu ;
1. Garam anorganik, seperti magnesium sulfat dan magnesium khlorida yang berasal dari kegiatan pertambangan atau pabrik pupuk.
2. Asam anorganik, seperti asam sulfat yang berasal dari industri pengolah bijih logam dan bahan bakar fosil yang mengandung kotoran berupa ikatan belerang.
3. Senyawa organik, seperti pelarut dan zat warna yang berasal dari industri penyamakan kulit dan industri cat.
4. Logam berat, seperti cadmium, air raksa (merkuri dan krom yang berasal dari industri pertambangan, cat, zat warna, baterai dan penyepuhan logam.
Zat-zat tersebut jika masuk ke perairan akan menimbulkan pencemaran yang dapat membahayakan makhluk hidup, termasuk manusia.
Karakteristik limbah cair meliputi sifat – sifat fisika, kimia dan biologi. Sifat-sifat tersebut dapat dipahami dengan mempelajari konsentrasinya dan sejauh mana tingkat pencemaran yang dapat ditimbulkan limbah terhadap lingkungan. Pemahaman tentang karakteristik dapat diketahui melalui pengambilan sampel, misalnya : limbah cair mempunyai tingkat keasaman, pH= 6 dan mengandung kadar besi 5 mg/l. Konsentrasi yang dikandung limbah akan menentukan beban limbah terhadap lingkungan.
Ada tiga jenis sifat dalam karakteristik limbah yaitu :
1. Sifat Fisik
Sifat fisik limbah cair meliputi temperatur, bau, warna, kekeruhan dan jumlah padatan terlarut.
a. Temperatur
Temperatur menunjukkan derajat atau tingkat panas air limbah. Skala temperatur yang biasa digunakan adalah Skala Fahrenheit (oF) dan Skala Celcius (oC). Persamaan dari kedua skala tersebut adalah:
oC = X ( oF-32 )
oF = X ( oC ) + 32
Temperatur yang dikeluarkan suatu limbah cair harus merupakan temperature alami. Temperatur merupakan yang penting dalam pengoperasian unit pengolahan limbah karena berpengaruh terhadap aktivitas kimiawi dan biologi. Limbah yang mempunyai temperatur panas akan mengganggu pertumbuhan biota tertentu dan pengentalan cairan berkurang serta mengurangi sedimentasi. Tingkat zat oksidasi juga akan lebih besar pada suhu tinggi dan pembusukan jarang terjadi pada suhu rendah.
b. Bau
Bau merupakan parameter yang subjektif. Sifat bau limbah disebabkan karena zat-zat organik yang telah terurai dalam limbah dan mengeluarkan gas-gas seperti Sulfida dan Amoniak yang menimbulkan penciuman tidak enak, misalnya : bau seperti telur busuk menunjukkan adanya Hidrogen Sulfida yang dihasilkan oleh permukaan zat-zat organik dalam kondisi Anaerobik. Bau yang tidak enak dapat disebabkan adanya campuran dari Nitrogen, Sulfur dan Fosfor yang berasal dari pembusukan protein yang dikandung limbah. Adanya bau yang diakibatkan limbah merupakan suatu indikator bahwa terjadi proses alamiah, sehingga dengan adanya bau ini akan lebih mudah untuk menghindarkan tingkat bahaya yang ditimbulkan oleh limbah dibandingkan dengan limbah yang tidak menghasilkan bau dikarenakan lebih sulit diketahui.
c. Warna
Warna dalam air disebabkan adanya ion-ion logam besi, mangan, humus, plankton, tanaman air dan buangan industri. Selain itu warna juga dapat disebabkan zat-zat terlarut dan zat tersuspensi. Meskipun tidak menimbulkan sifat racun, warna air limbah menjadikan pemandangan lebih jelek.
d. Kekeruhan
Kekeruhan air disebabkan karena ada partikel koloid yang terdiri dari kwartz, tanah liat, sisa bahan-bahan, protein dan ganggang yang terdapat dalam limbah, sehingga dapat dilihat dengan mata secara langsung. Adanya kekeruhan membuat hilang nilai estetika.
e. Padatan
Zat padat dalam limbah dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu padatan terlarut dan padatan tersuspensi. Jenis padatan terlarut maupun tersuspensi dapat bersifat organis atau sifat inorganis tergantung dari mana sumber limbah. Padatan tersuspensi terdiri dari partikel koloid dan partikel biasa. Ada juga padatan yang mengendap dikarenakan diameter lebih besar sehingga dalam keadaan tenang, padatan tersebut mengendap sendiri. Pengukuran konsentrasi mokroorganisme dalam limbah diukur dengan zat padat tersuspensi organik sebagai padatan tersuspensi yang menguap
( Volatile Suspensi Solid ) pada temperatur tertentu.
2. Sifat kimia
Karakter kimia air limbah meliputi :
a. Biochemical Oksigen Demand (BOD) adalah jumlah oksigen terlarut yang dibutuhlan oleh organisme hidup untuk memecah atau mengoksidasi bahan-bahan buangan didalam air. Jika konsumsi oksigen tinggi yang ditunjukkan dengan semakin kecilnya sisa oksigen terlarut, berarti kandungan polutannya organiknya tinggi.
b. Chemical Oksigen Demand (COD ) adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi bahan-bahan organik yang terdapat dalam air, secara kimia.
c. Senyawa Organik dan Anorganik
Senyawa organik terdiri dari karbon dengan unsur O, N, P, S, H. Sedangkan senyawa anoranik terdiri atas unsur lain yang bukan tersusun dari karbon organik. Unsur-unsur yang terdapat dalam jumlah banyak akan bersifat toksik dan menghalangi proses-proses biologis.
d. Keasaman Air (pH).
Keasaman air diukur dengan pH meter. Keasaman ditetapkan berdasarkan tinggi rendahnya konsentrasi ion hidrogen dalam air. Limbah cair yang mempunyai pH tinggi atau rendah dapat mempengaruhi organisme dalam air. Air yang mempunyai pH rendah (pH<7) membuat air menjadi korosif terhadap bahan konstruksi besi yang kontak dengan air. Limbah cair dengan keasaman tinggi bersumber dari buangan yang mengandung asam seperti air pembilas pada pabrik kawat atau seng.
e. Alkalinitas (basa) nilai pH tinggi, ph>7
Tinggi rendahnya alkalinitas ditentukan senyawa karbonat, garam-garam hidroksida, kalsium, magnesium, natrium dalam air. Kesadahan dalam air disebabkan oleh tingginya kandungan zat-zat tersebut. Semakin tinggi kesadahan suatu air semakin sulit air berbuih.
f. Oksigen Terlarut
Oksigen telarut berlawanan dengan BOD, semakin tinggi BOD semakin rendah oksigen terlarut. Kemampuan air untuk mengadakan pemulihan secara alami benyak tergantung pada tersedianya oksigen terlarut.
3. Sifat Bioligis
Sifat biologis meliputi mikroorganisme yang ada dalam limbah cair. Mikroorganisme ini memiliki jenis yang bervariasi, hampir dalam semua bentuk air limbah dengan konsentrasi 105 - 108 organisme/ml. Mikroorganisme yang ditemukan banyak dalam bentuk sel tunggal yang bebas atau berkelompok dan mampu melakukan proses-proses kehidupan. Bahan-bahan organik yang terdapat dalam air akan diubah oleh mikroorganisme menjadi senyawa kimia yang sederhana, sehingga dekomposisi zat-zat tersebut dalam jumlah besar akan menimbulkan bau busuk. Keberadaan bakteri dalam unit pengolahan air limbah merupakan kunci efisiensi proses biologis dan penting untuk mengevaluasi kualitas air.
F. Limbah Gas
Terdapat beberapa gas pencemar diudara seperti sulfur dioksida, hydrogen sulfide dan karbon monoksida. Karbondioksida yang dapat dibebaskan ke udara dari proses aktivitas vulkanik, pembusukan sampah, kebakaran hutan dan aktivitas manusia. Secara alami NOx ( campuran NO dan NO2 ) masuk ke atmosfer melalui halilintar, proses biologis dan sumber zat pencemar, dimana dengan konsentrasi yang tinggi dapat merusakkualitas udara. Secara biokimia NO dapat berikatan dengan haemoglobin yang dapat menghambat terikatnya oksigen dalam darah. Karbon dioksida (CO2) di atmosfer menyebabkan gas rumah kaca yang dapat menaikkan suhu bumi secara global (global warming). Hidrogen fluoride merupakan gas yang sangat berbahaya dan bersifat korosifyang dapat menyebabkan iritasi pada jaringan tubuh dan saluran pernapasan. Gas klor (Cl2) banyak digunakan dalam industri kimia, industri plastik dan dalam pengolahan air limbah. Klorida sangat beracun dan menyebabkan iritasi membran mocus ( selaput lendir). Pembakaran plastik dapat melepaskan HCl ke atmosfer yang mengganggu pernapasan bagi manusia.
G. Limbah Berbahaya dan Beracun
Pada umumnya limbah merupakan bahan sisa yang dihasilkan dari suatu kegiatan dan proses produksi, baik pada rumah tangga, industri, pertambangan, perkebunan dan sebagainya. Bentuk limbah yang dihasilkanpun bervariasi dapat berupa cair, padat, gas, debu. Dimana dari limbah yang dihasilkan tersebut ada yang bersifat baracun atau berbahaya dan dikenal dengan Limbah Bahan Berbahaya dan Baracun ( Limbah B3).
Limbah yang termasuk berbahaya dan beracun (B3) mempunyai sifat baik secara langsung maupun tidak langsung dapat merusak atau mencemarkan lingkungan hidup dan membahayakan kesehatan manusia.
Beberapa karakteristik limbah berbahaya dan beracun ( B3 ), antara lain :
1. Mudah meledak adalah limbah yang melalui reaksi kimia dapat menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan yang tinggi dengan cepat.
2. Mudah terbakar adalah limbah yang apabila berdekatan dengan api akan mudah terbakar dalam waktu lama.
3. Mengandung racun, yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan.
4. Bersifat reaktif, yaitu limbah yang mudah menyebabkan kebakaran karena melepaskan atau menerima oksigen.
5. Menyebabkan infeksi. Limbah ini misalnya berasal dari limbah laboratorium yang terinfeksi penyakit atau limbah yang mengandung bibit penyakit.
6. Bersifat Korosif. Merupakan limbah yang menyebabkan iritasi pada kulit atau merusak/melapukkan baja. Limbah ini memiliki pH < 2,0 ( bersifat asam ) dan pH > 12,5 ( bersifat basa ).
Limbah B3 berupa bahan baku yang berbahaya dan beracun yang tidak digunakan lagi karena rusak, sisa kemasan, tumpahan, sisa proses, dan oli bekas kapal, yang semuanya itu memerlukan penanganan dan pengolahan khusus. Bahan-bahan yang termasuk limbah B3 dapat memiliki salah satu atau lebih dari karakteristik limbah berbahaya dan beracun yang sudah disebutkan diatas.
Banyak limbah berbahaya yang berupa baterai keras yang diproduksi dengan jumlah jutaan setiap tahunnya. Juga pestisida racun hama yang banyak digunakan dibidang petanian dan perkebunan. Apabila digunakan sesuai dengan takaran mungkin tidak berbahaya, tapi tanpa disadari racun hama yang terbuat dari bahan-bahan kimia organik akan terdekomposisi baik oleh peristiwa alami maupun peristiwa kimiawi dari tumbuhan yang disemprot pestisida tersebut. Sisa pestisida yang ada dipermukaan daun akan terbawa air hujan dan terinfiltrasi kedalam tanah dan mengalir ke sungai yang akan meracuni air sungai. Kemasan pestisida ( misal : kaleng ) atau bahan berbahaya lainnya banyak yang berserakan di lingkungan masyarakat, dimana belum ada penanganan yang serius oleh masyarakat setempat.
H. Limbah Industri
Limbah industri bersumber dari kegiatan industri baik proses secara langsung maupun proses tidak langsung. Limbah industri dapat berupa limbah cair, padas, gas dan partikel maupun limbah berbahaya dan beracun.
Sumber limbah industri adalah :
1. Bersumber langsung dari kegiatan industri
Yaitu limbah yang dihasilkan bersamaan dengan proses produksi sedang berlangsung, dimana produk dan limbah hadir pada saat yang sama.
2. Secara tidak langsung dari kegiatan industri
Limbah ini dihasilkan sebelum proses maupun sesudah proses produksi. Misal, pencucian kayu balok pada pabrik Plywood merupakan limbah tidak langsung.
Sebelum bahan baku diproses padamesi-mesin, seringkali harus dibersihkan terlebih dahulu, dan akibat dari kegiatan tersebut menghasilkan limbah. Berbagai hasil produksi pabrik yang dikonsumsi ditengah-tengah masyarakat, setelah habis masa penggunaannya barang tersebut dibuang sebagai limbah meskipun bukan lagi menjadi tanggung jawab pengusaha industri yang mengelolanya.
Limbah yang dikembalikan ke pabrik untuk dipergunakan sebagaimana pada awal prosesnya disebut dengan pendayagunaan kembali ( Reuse ). Jenis limbah yang lain adalah limbah yang langsung dimanfaatkan pihak lain tanpa melalui proses. Misal, limbah pabrik tepung tapioka digunakan langsung sebagai makanan ternak.
Macam-macam produk industri yang sampai pada masyarakat akan berakhir menjadi limbah setelah habis masa pakainya. Produk tersebut dibuang ke tempat pembuangan sampah atau dibuang pada sembarangan tempat sebagai limbah domestik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar